Rabu, Mei 06, 2009

KETIKA WANITA SENANG DALAM KEBEBASAN

Era Globalisasi telah membuat dunia menjadi terbalik, para wanita ingin menguasai tahta yang biasa diduduki pria. Dibenarkankah ajaran ini didalam Islam?

Didalam hadits telah disebutkan wanita adalah kebanyakan bertempat didalam neraka, kemudian ia juga memiliki jalan yang mudah jika ingin menjadi ahli surga. Maka sebetulnya wanita adalah perhiasan dunia yang mestinya dijaga. Bukan dilakukan dengan sewenang-wenang dan dalam kebebasan. Adakah yang suka jika perhiasannya dirampas orang bahkan kebanyakan orang tidak suka jika perhiasannya disentuh-sentuh oleh orang lain. Namun nafsu wanita telah menjadikan dirinya kebanyakan kembali ketempat yang buruk (neraka).

Syarat menjadi ahli surga bagi wanita mudah, yaitu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, taat kepada suami, dan memperbanyak sedekah. Namun wanita sering ingkar seperti yang disebut juga dalam hadits yaitu wanita sering tidak bersyukur, sering menyebut-nyebut untuk menyakiti suaminya. Lalu wanita yang seperti ini ditempatkan di Neraka.

Arti taat kepada Allah adalah ketika ia melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Al Qur an dan mengamalkannya. Jika Al Qur an menyuruhnya untuk berjilbab maka ia akan menggunakan jilbab seperti yang diperintahkan dalam Al Qur an dan jika belum jelas mereka akan mempelajari hadits untuk memandu mereka dalam berjilbab. Menegakkan shalat dan sebagainya seperti yang dilakukan juga oleh laki-laki. Namun kebanyakan wanita selalu menolak jika disuruh untuk berjilbab, mereka menyebut-nyebut aib wanita-wanita berjilbab yang terjadi. Seperti wanita yang merokok, berzina padahal mereka berjilbab. Bukankah secara logika akan lebih buruk lagi apa yang menimpa mereka yang tidak berjilbab. Dan sudah seharusnya sesama muslimin adalah saling menjaga dan melindungi. Maka untuk memakai jilbab saja misalnya itu bukanlah perintah siapa-siapa dan tidak ada yang memaksa, itu adalah perintah Allah. Maka sebagai wujud untuk menjadi wanita shalehah maka sudah wajiblah menuruti perintah Allah swt. tersebut.

Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
"Katakanlah (wahai Muhammd): ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ali ‘Imran: 31)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Ayat yang mulia ini adalah hakim (yang mengadili) bagi setiap orang yang mengaku cinta pada Allah ta’ala namun dia tidak berada di jalan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuannya hingga dia mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam." (Tafsir Ibnu Katsir, 1/467)

Taat kepada suami terkadang sering menjadi alasan juga bagi wanita untuk meninggalkan ajaran Islam yang lurus. Mereka beralasan kalau suaminya penjudi, atau menyuruh yang buruk apakah perlu untuk menaatinya. Sebetulnya prinsipnya mudah, dalam Islam taat kepada suami adalah berarti taat kepada pemimpin, karena laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Dan jika dalam kepemimpinannya terdapat hal yang melenceng maka kita hanya harus menaati apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Tentu dengan tetap menghormati suami dan menjaga silaturahim terhadapnya. Banyak contoh-contoh ketaatan istri terhadap suaminya pada zaman Rasulullah saw. misalnya saja, Ali ra. memiliki istri yang taat kepada suaminya seperti Fatimah r.ha.

Sering menyebut-nyebut pemberian juga termasuk dalam masalah seorang istri. Bila ia berhasil mendidik anak-anaknya ia akan menyebut-nyebut kalau ia telah bersusah payah mendidiknya, dan terkadang ia menghina suaminya. Ini adalah salah satu tanda suka menyebut-nyebut kebaikan terhadap suaminya, dengan maksud menyakiti suaminya. Sebetulnya prinsipnya mudah kenapa wanita lebih banyak dineraka menurut Rasulullah saw., itu dikarenakan mereka kebanyakan suka mengeluh dan tidak bersyukur. Suka mengeluh seperti yang terjadi sekarang ini, mereka selalu merasa ditindas, haknya dikurangi dan sebagainya. Maka bukankah kerusakan yang terjadi setelahnya ketika wanita menentang perintah Allah swt.?

Untuk itu jika para wanita ingin menjadi ahli surga, ada baiknya memperbanyak sedekah dalam kehidupannya dan senantiasa meminta pertolongan Allah swt. agar selalu memberikan hidayah. Perlu disadari, bahwa hanyalah Islam yang menempatkan wanita ditempat yang seadil-adilnya dan sebaik-baiknya. Kebanyakan wanita-wanita bodoh yang tertipu oleh dunia, merasa Islam telah melecehkan mereka. Padahal bukankah sesuatu yang disamakan dengan binatang, bila wanita itu berpakaian tetapi telanjang dijalan-jalan, kemudian berlenggak-lenggok bagaikan kucing, dan diperlakukan oleh pria-pria yang bertemankan syetan dalam bentuk rayuan dan perzinahan tanpa sebuah perkawinan. Maka Islamlah yang dibawa oleh Rasulullah saw., yang telah membawa semua kejahiliyahan tersebut menuju jalan terang-benderang, yang membawa dari dunia buruk kedunia yang lebih baik? Tidak inginkah para wanita untuk berada pada jalan yang diridhoi Allah swt. yang Maha Kuasa. dibanding berada pada jalan orang-orang yang menentang Al Quran?

Semoga semua yang sentiasa ingin membawa diri dalam petunjuk jalan lurus diberikan taufik dan hidayah oleh Allah swt. Amiin...

Ditulis oleh: Ikhsan Gunawan

Tidak ada komentar: