Selasa, Juni 16, 2009

Tawuran dan Mahasiswa??

Jangan kaget ya, sekarang ini ada fenomena baru. Para Mahasiswa rajin tawuran.. hehe.. gak rugi ikut program EQ jadi tahu ternyata benar ya.. kalau anak-anak itu EQ-nya lebih baik daripada calon sarjana.

Anak-anak umumnya tidak memilih bermusuhan kepada teman-temannya ketika mereka salah paham atau saling menularkan egoismenya, tetapi mereka akan kembali ceria dan larut dalam kebersamaan ketika temannya kembali menegurnya atau meminta maaf kepadanya. Padahal mereka gak mengerti dengan hal tersebut. Hohoho.. sorry ya para Mahasiswa, abis ini kenyataan, kenyataan pahit terhadap bangsa Indonesia, jika ini dilanjutkan.. Yap, dilanjutkan untuk merasa siapa yang kuat maka harus menunjukkannya dan siap untuk membantai walaupun itu teman dan sahabat sendiri. Baru tahu aku???!!

Permusuhan sering terjadi akibat seseorang itu selalu saja menginginkan haknya sendiri dipenuhi, padahal tahu tidak? kalau setiap insan tidak dapat memenuhi haknya sendiri ketika dalam keputusan yang harus diambil secara bersama-sama. Inilah pemahaman yang benar dan dibenarkan oleh Islam, bahwa seseorang itu harus bisa menerima keadaan meskipun ia merasa tidak sesuai dengan haknya.

Jika Mahasiswa adalah harapan bangsa, maka harapan bangsa seperti apa yang sudah tidak mau lagi menyerahkan segala perkara kepada Allah?

Sebetulnya sesuai tidak sih dengan misi dan visi para Mahasiswa tersebut terhadap masa depannya? Apakah telah tercatat dalam visi dan misi mereka bahwa mereka harus tawuran untuk mencapai kesuksesan sebagai Mahasiswa. Jika jawabnya tidak? Ok, kita sepakat dan setuju, mulai sekarang pimpinlah dirimu sendiri agar tidak mudah terprovokasi.

Membuat suasana lebih dalam dari kerusakan dari sebelumnya adalah bukan solusi, terlalu banyak pengangguran di negeri ini, ada baiknya emosi mereka yang tinggi dialihkan saja agar mereka bekerja keras, dari lawan jadi kawan membangun bisnis, dan memberi peluang usaha bagi yang lainnya. Bukankah itu lebih bijak. Hehehe.. jadi malu.. deh tawuran.. Jaman gini...

Awalnya saya mengira itu lho.. cuma anak SMP yang masih ingusan dan sok-sok jagoan saja yang suka tawuran.. karena menurut fakta justru anak SMA jarang sekali tawuran.. Tapi bingung ya.. kok ketika jadi gelar "Maha" siswa jadi begini.? Apa yang salah??

Gak ada yang salah! Kalau kita belajar dari Rasulullah saw. hehe.. ceramah dikit.. gak apa ya.. Hohoho.. jangan emosi dulu.. kita sebagai manusia harus saling nasihat-menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Tapi itu untuk yang mengaku Islam dan belajar Islamlah, kalau tak mau ya udah deh gak usah dibaca lagi..? Mudah bukan.. Tuh lagi-lagi Islam selalu memudahkan dan gak sulit. hehehe...

Ketika itu Abu Bakr radhiyallahu 'anhu pernah dimaki-maki oleh seorang Yahudi ketika beliau lewat bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam. Abu Bakr ra. diam saja dan mendengarkannya, sampai naik darah tuh si Yahudi karena tidak melihat reaksi dari Abu Bakr ra. Dan Abu Bakr ra. melihat Rasulullah saw. hanya senyum-senyum saja..

Tidak tahan, Abu Bakr ra. akhirnya emosi, dan membalas makian Yahudi tersebut.. Apa jadinya? Rasulullah saw. pergi menjauh dari Abu Bakr ra. Lha?? Kok bukannya membela sahabatnya, atau menghunuskan pedang?

Kemudian beberapa saat kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Wahai Abu Bakr ketika kamu diam dimaki-maki oleh orang tersebut sesungguhnya para malaikat berdatangan dan mendo'akanmu, dengan do'a yang banyak dan itu membuatku tersenyum. Tetapi ketika kamu terpancing olehnya maka para malaikat menjauh darimu dan aku pun ikut menjauh darimu."

Tuh kan Rasulullah saw. saja telah mengajarkan, bahwa kita jangan mudah terprovokasi, karena musuh Allah akan selalu menggoda agar kita marah dan berbuat kerusakan.

Hmm.. kenyataannya mereka banyak berbuat demikian katanya karena membela temannya.. Padahal dari hadits diatas yang mereka perbuat itu adalah omong kosong.. belum diisi kali ya.. atau baterai kosong.. hehehe.. hape lagi ngdrop...

Kalau Rasulullah saw. saja tidak marah dan tidak membela Abu Bakr. ra. sahabat setia tersebut.. lalu kenapa kita merasa lebih hebat daripada Rasulullah saw. dengan merasa mengeluarkan kekuatan diri adalah lambang kejantanan. Maka tirulah Rasulullah saw. yang terbukti dengan perbuatannya bisa menguasai dunia. Setuju?

Biasanya Mahasiswa punya agenda visi dan misi. Maka tawuran termasuk ya ke agenda misi? atau ke agenda visi? hehehe.. Banyak cara untuk menjadi lebih baik, dengan menerima takdir adalah pilihan Allah swt. tidak ada satupun yang dapat menentang Dia, kemudian bersabar dan menyerahkan segalanya kepada Allah swt., dan berdo'a untuk kehidupan yang lebih baik.

Jika Hidup, maka harus berbuat lebih baik..

Segala isi dunia akan ditinggalkan maka jangan tinggalkan noda pada kertas-kertas yang telah distaples.. jangan biarkan namamu berada didalamnya.. sebagai pecundang dan pembuat kerusakan!

Jadikan kertas-kertas yang baru, yang diisi oleh tinta-tinta kebaikan, yang akan kembali menuliskan kebaikan ketika ada yang menghapusnya.. Jangan marah ketika ada yang mencoret-coretnya.. robek saja.. dan tulis lagi yang baru.. yang dapat merubah hidup mereka yang rusak. Buatlah perubahan ke arah lebih baik.. dan ketika ada yang menginjak-injak kertas-kertas tersebut, jangan marah, foto copy dan sebarkan virus-virus kebaikan tersebut... hingga ke ujung dunia.. dan hiduplah dengan tenang.. dan damai.. selalu...

Ditulis oleh: Ikhsan Gunawan

Tidak ada komentar: